Sabtu, 25 Agustus 2012

Pikun

SEBAB & PENCEGAHANNYA



Menurut hasil penelitian dari Pusat Penelitian Epidemiologi dan Kesehatan Penduduk dan University College di London, tidak perlu menunggu tua untuk kena penyakit Alzheimer (penurunan fungsi otak). Penyakit yang punya ciri umum kepikunan (demensia) ini sekarang tidak hanya dialami orang berusia 60 tahun ke atas saja. Usia 45 tahun, sekarang berpotensi mengalami demensia sejak dini.


Penelitian tersebut melibatkan 7 ribu pekerja di pemerintahan Inggris yang dilakukan studi selama 10 tahun. Hasilnya, pria dan wanita usia 45-49 tahun yang sudah mengalami penurunan penalaran mental dan kemampuan fungsi otak sebanyak 3 – 5 persen. Usia 65-70, sebanyak 7 - 10 persen


“Ini tidak terjadi dengan tiba-tiba ketika Anda menjadi tua. Variabel (penyebab dan gejala demensia ) itu sudah ada jauh lebih awal sebelum kita menyadarinya,” kata Dr. Singh Manoux, seperti dikutip Reuters.
Dari sini disimpulkan bahwa, usia terendah yaitu 45 tahun sudah mengalami sedikit gejala penurunan mental. Bahkan , ada kecenderungan di zaman modern ini demensia bisa dimulai lebih dini.


Penyebab Kepikunan

Gaya hidup tidak sehat dituding sebagai penyebabnya. Obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok menjadi pemicu alzheimer dan demensia vaskular yang menyerang pembuluh darah di otak dan sel-sel otak.


Seks dan Kepikunan
Mengisi Teka-teki Silang (TTS) bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah atau menunda kepikunan. Kita cuma dibuat pusing saja karenanya. Ada cara yang lebih menyenangkan, yakni tetap aktif berhubungan seks secara rutin.

Hal ini diketahui dari sebuah penelitian di Rockstock University yang dilakukan oleh Prof. Kropp dan Dr. Muller.
Penelitian ini melibatkan 170 orang dengan rentang usia 63 hingga 75 tahun yang dilakukan dengan cara mewawancarai responden terkait aktivitas seksualnya, lalu melakukan tes psikologi untuk mengukur daya ingat serta tingkat kecerdasannya.

"Hasilnya jelas sekali menunjukkan bahwa dengan tetap aktif di usia lanjut, termasuk berhubungan seks akan membantu otak tetap aktif secara kognitif," kata Prof. Kropp dalam laporannya. Yang juga menunjukkan bahwa hubungan seks secara teratur bisa menjaga fungsi kognitif atau kecerdasan otak. Bahkan sampai usia 70-an seseorang tidak akan cepat pikun bila masih teratur berhubungan seks dengan pasangan resminya.

Selain itu, hasil pengamatan tersebut sekaligus membantah anggapan bahwa orang lanjut usia jarang berhubungan seks. 70 persen lansia di usia 75 tahun masih merasa puas dengan kehidupan seksualnya, dibandingkan hanya 57 persen pada kelompok usia 63 tahun.

Biasanya kaum muda di usia 20-an mengira gairah seksnya akan meredup ketika usia 50-an. Namun dalam penelitian ini terungkap, baik laki-laki maupun perempuan justru cenderung makin aktif seiring bertambahnya usia, kecuali memang kesehatannya tidak memungkinkan.

Kalaupun secara fisik sudah tidak memungkinkan, yang terpenting untuk dipertahankan adalah kemesraan di antara kedua pasangan. Menurut Prof. Kropp, sekedar berpegangan tangan atau saling menatap mesra sudah bisa membuat otak tetap aktif secara kognitif.

Pencegahan dan Pengobatan

Pengobatan bisa dilakukan dengan Feed My Brain (FMB) dan Tracemineral CMD








Posting Lain Yang Patut Dibaca :
1. Pengobatan Osteoporosis, Radang Sendi dan Patah Tulang
2. Pengobatan Untuk Kanker Otak dan Radang Otak
3. Guillain Barre Syndrome dan Pengobatannya
4. Stephen Johnson Syndrome dan Pengobatannya
5. Pengobatan Radang Hati, Liver dan Hepatitis
6. Pengobatan Radang Usus, Ambeien dan Masalah Pencernaan
7. Pengobatan Cuci darah, Kanker dan Pembersihan ginjal
8. Pencegahan dan Pengobatan Diabetes