Kamis, 28 Juni 2012

GBS

GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)



Apa itu Guillain Barre Syndrome  (GBS)?


Penyakit GBS (Guillain Barre Syndrome) atau yang dikenal dengan Acute Inflammatory Idiopathic Polyneuropathy (AIIP) merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada  sistem kekebalan tubuh, dan biasanya menyerang bagian dari sistem syaraf tertentu, artinya antibodi tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan zat asing seperti virus dan bakteri  tidak berfungsi dengan semestinya..

Dokter Irawan Mangunatmadja, SpA (K) dari Divisi Neurologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, RSCM, mengatakan, GBS bisa menyerang siapa saja di segala umur. Diperkirakan, penyakit tak menular ini terjadi akibat infeksi virus dan bakteri pada susunan syaraf tepi. Dari sini, sistem kekebalan tubuh penderita terganggu.
 Sedangkan pemicu dan  penyebab penyakit GBS yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Tetapi pada banyak kasus sering disebabkan oleh infeksi viral, dan virus yang paling sering berperan dan ditemukan saat pasien menderita  penyakit ini adalah Cytomegalovirus (CMV), HIV, Measles dan Herpes Simplex Virus. Sedangkan untuk penyebab bakteri, yang  paling sering ditemukan adalah Campylobacter jejuni.


Gejala – gejala GBS
1.     penderita mengalami infeksi (diare, demam dan radang tenggorokan) selama 4-6 minggu
2.     tubuh mengalami kelemahan
3.     bagian-bagian tubuh tertentu tidak bisa digerakkan
4.     kelumpuhan
5.     pernapasan terganggu sehingga penderita harus mengenakan alat bantu pernapasan
6.     penglihatan pun menjadi kabur, hingga akhirnya gelap.
7.     kesemutan di kaki


Setelah era penyakit polio berakhir, kini penyakit langka Guillain-Barre Syndrome (GBS) yang menjadi penyebab tersering kelumpuhan. Resiko terberat GBS dapat mengancam jiwa karena menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan sehingga penderita harus menggunakan ventilator, terkena infeksi paru-paru dan sepsis akibat imobilisasi lama.  

Pemeriksaan penunjang pada penyakit GBS

Pasien yang diduga mengidap GBS di haruskan melakukan test:
  • Darah lengkap
  • Lumbar Puncture
  • EMG (electromvogram)
Sesuai urutannya, test pertama akan dilakukan kemudian test ke dua apabila test pertama tidak terdeteksi adanya GBS, dan selanjutnya.

Pengobatan pasien GBS

Obatnya yang biasanya direkomendasikan adalah  yaitu GAMAMUNE (Imuno globuline) yang harganya 5jt – 6 jt rupiah /botol biasanya obat ini diinfuskan ke pasien dengan jumlah yang dihitung dari berat badan, untuk lebih jelasnya tanya ke dokter, contoh kasus yang dialami Bunga dengan berat badan pada saat sakit 58 kg Bunga menghabiskan obat ini sebanyak 20 botol, (5 botol / hari). Suatu nominal yang “FANTASTIS” untuk sebuah kesehatan.

Namun demikian, Anda dapat menggunakan cara alami dengan menggunakan susu dengan kandungan Immunoglobuline G Plus 150mg yang harganya hanya Rp. 400.000 - 600.000 per kotak untuk 10 hari. Akan tetapi, tidak semua penderita bisa atau suka minum susu. Bahkan ada penderita yang mengalami alergi dengan susu, akhirnya sia-sia saja uang yang dikeluarkan untuk biaya pengobatan dan membeli susu.

Alternatif terakhir yang lebih aman dan murah adalah dengan Tracemineral CMD (CMD), E-Charge Multi (ECM)  dan Feed My Brain (FMB). Selain harga terjangkau, CMD juga memperbaiki system metabolisme tubuh tanpa efek samping.
Selain bisa memperbaiki seluruh system organ tubuh kita dengan CMD (dari syaraf hingga regenerasi sel-sel), FMB juga  memberikan nutrisi yang cukup untuk otak sehingga bisa meningkatkan potensi otak untuk kecerdasan dan daya pikir serta mengurangi stress.


Untuk hasil terbaik tambahkan JUS FIFORLIF yang berfungsi sebagai pembuang racun dalam tubuh sehingga penyerapan CMD, ECM & FMB menjadi lebih sempurna dan nutrisinya bisa memperbaiki syaraf yang terganggu.

Pakai Tracemineral CMD & FIFORLIF segera….!!

Berikut Perkiraan Biaya Terapi pasien GBS

Harga CMD    = Rp. 170,000
FIFORLIF       = Rp. 640,000 ( 2 box )
FMB              = Rp. 180,000
ECM              = Rp. 170,000

Jadi total biaya terapi GBS adalah Rp. 1,150,000, jauh lebih murah daripada Immunoglobulin)

Bagaimanapun MENCEGAH JAUH LEBIH MURAH DARIPADA MENGOBATI……

Posting Lain Yang Patut Dibaca :
1. Pengobatan Osteoporosis, Radang Sendi dan Patah Tulang
2. Pengobatan Untuk Kanker Otak dan Radang Otak
3. Kenali Gejala Kepikunan dan Pengobatannya
4. Stephen Johnson Syndrome dan Pengobatannya
5. Pengobatan Radang Hati, Liver dan Hepatitis
6. Pengobatan Radang Usus, Ambeien dan Masalah Pencernaan
7. Pengobatan Cuci darah, Kanker dan Pembersihan ginjal

Sabtu, 23 Juni 2012

STEPHEN JOHNSON SYNDROME



STEPHEN JOHNSON SYNDROME

Stephen Johnson Syndrome (SJS) adalah sebuah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh si penderita, atau dengan kata lain penderita telah kehilangan kekebalan tubuhnya. Penyakit ini hampir sama dengan penyakit AIDS.
Meskipun reaksi SJS yang akut bisa sembuh kurang dari satu bulan, tapi efeknya dapat mengakibatkan kerusakan permanent . Sekitar 15 -20 % penderita SJS yang mengalami kerusakan mata. Di samping itu, penderita SJS juga dianjurkan untuk menggunakan krim pelindung matahari (sunscreen), karena mereka sangat rentan terkena kanker kulit.


Sebab-sebab Timbulnya SJS:

Banyak hal yang  bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit ini, diantaranya :
1.   Salah Pengobatan
         Ketika kita sakit, kita pergi ke dokter. Diagnosa dokter kadang hanya bersifat subyektif dan berdasarkan literature saja,tidak melakukan dialog langsung dengan pasien mengenai sejarah kesehatan si pasien hingga penyakit tersebut timbul.
Parahnya lagi, kita tidak terlalu mempedulikan jenis obat apa yang dokter berikan dan  kita terlalu yakin bahwa apapun obatnya, asal itu “dengan resep dokter” maka penyakit yang kita derita akan sembuh.   
Hal ini sangatlah berbahaya bagi kehidupan kita karena bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sebab dokter juga lebih bersifat coba-coba dalam memberikan dosis obatnya kepada pasiennya.

Hal-hal yang bisa saja terjadi jika kita mengkonsumsi obat-obatan :
  1. Alergi/keracunan obat
Keracunan obat bisa saja terjadi saat tubuh kita tidak mampu menerima dosis/jenis obat yang diberikan.

  1. Kehilangan kekebalan tubuh
Kehilangan kekebalan tubuh bisa terjadi akibat pemakaian obat yang terus menerus dalam jangka waktu lama. Obat akan mematikan bakteri-bakteri baik yang sebenarnya berguna bagi tubuh.

2.   Salah Diagnosa
Jika ada seorang penderita yang mengalami demam atau bintik merah pada kulit. Seringkali dokter menganggap bahwa mereka terkena penyakit ringan biasa. Bahkan, tidak sedikit dokter yang mendiagnosa pasien hanya terkena  demam (radang), flu, atau cacar biasa saja. Banyak penderita dan dokter yang tidak menyadari bahwa ini ada kemungkinan adalah gejala SJS. Sehingga obat yang diberikan bisa saja salah dan meracuni pasien.

Obat-obatan yang bisa memicu timbulnya SJS antara lain sebagai  berikut :
fluconazole (obat-obat flu), ibuprofen (penurun panas/demam), penicillins antibiotic), barbiturates (anti kejang), sulfonamides (anti peradangan, termasuk di dalamnya antibiotic, seperti amoxillin,tetracyllin), cocaine, analgesic (pereda nyeri), antipyretic (pereda demam), salicylates, diclofenac,
azithromycin, oxcarbazepine, zonisamide, modafinil, nevirapine, pyrimethamine, ethosuximide, carbamazepine, nystatin, phenytoin, valproic acid, lamotrigine, allopurinol, etravirine, Isotretinoin, aka Accutane, sitagliptin, oseltamivir, valdecoxib,


3.   virus atau bakteri
SJS bisa juga disebabkan karena penderita terinfeksi bakteri atau virus seperti antara lain herpes simplex, influenza, Epstein-Barr, histoplasmosis, mycoplasma pneumonia dan sejenisnya


Gejala-gejala Yang Sering Terjadi:

1. Luka pada kulit terutama pada bagian tungkai dan lengan bawah, mulut
    (disebabkan berkurangnya selaput lender di mulut), usus, kornea,alat  
    kelamin dan saluran kencing.
2. Demam tinggi.
3. Mata akan membengkak (karena terlalu banyak obat-obatan),
4. Sariawan pada mulut dan bibir.
5. Nyeri sendi dan otot
6. Sakit kepala
7. Batuk berdahak
8. Muntah
9. Diare
10. Telapak tangan dan kaki melepuh
11. Infeksi saluran pernafasan


Pencegahan dan Pengobatan SJS

1. Langkah pertama yang perlu dilakukan dengan menghentikan  
    penggunaan obat-obatan yang menyebabkan syndrome tersebut.

2. Lakukan detoks, yaitu membuang racun dan zat karsinogen dari dalam tubuh. Hal ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi jus Fiber Jus Ajaib FIFORLIF dan Tracemineral CMD.
    Untuk dewasa, dilakukan 2 sachet/hari dikonsumsi pagi dan sore selama                 minimal 2 minggu. Atau hasilnya akan lebih baik jika hal ini dilakukan selama 1       bulan.

3. Menurut beberapa ahli, SJS dapat diatasi dengan pemberian steroid,   
    untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sebagai pengganti steroid secara   
    alami bisa dipakai E-Charge Multi+Tracemineral CMD. Hal   
    ini juga berfungsi ganda untuk mencegah dehidrasi pada pasien sebagai
      pengganti cairan infuse.
      E-Charge Multi (ECM) juga berguna untuk mengembalikan system     
      kekebalan tubuh yang rusak akibat SJS, karena pemberian suplemen dalam   
      bentuk vitamin A, B, C, B kompleks, zinc sangat diperlukan. Vitamin A   
      sangat penting untuk kesehatan mata dan selaput lendir.  

4.   Kulit penderita SJS biasanya mengalami luka dan meradang, bahkan melepuh. Biasanya kulit akan berangsur-angsur normal dengan cara terapi di atas. akan tetapi untuk mempercepat proses pemulihan, setelah dilakukan detoks (3 langkah di atas) terapi bisa dilakukan dengan Trace Mineral Tablet(Renewal Caps) RNC.



 
 Himbauan

     Seiring dengan perkembangan industri, dewasa ini banyak timbul berbagai penyakit baru yang sebelumnya tidak ada. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan. Terutama untuk jangka panjang. Konsultasikan jika terjadi alergi sekecil apapun yang timbul saat anda mengkonsumsi obat-obatan. Karena hal ini yang akan menjadi masalah bagi masa depan anda.
      Demi masa depan anda, TINGGALKAN OBAT…lakukanlah tindakan pencegahan secara alami dengan TRACEMINERAL CMD + Jus Ajaib FIFORLIF…yang membuat anda bisa HIDUP SEHAT TANPA OBAT.

Cegah SJS sebelum terlambat !!!!!
Bagaimanapun juga MENCEGAH JAUH LEBIH MURAH DARIPADA MENGOBATI.
Percayalah……..

Minggu, 10 Juni 2012

Kanker Otak


 Kanker Otak


Otak adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia, karena selain mengontrol diri sendiri, otak juga berperan sebagai fungsi kontrol motorik untuk seluruh organ tubuh. Otak merupakan pusat dari segala aktivitas hingga yang sekecil-kecilnya. Maka jika ada  gangguan yang terjadi pada otak akan berpengaruh terhadap seluruh bagian tubuh manusia.
Gangguan pada perkembangan sistem saraf (Otak), juga akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak dan sistem saraf pusat. Secara khusus gangguan fungsi otak ini selain dapat mempengaruhi emosi, kemampuan berpikir atau mengingat, juga akan menyebabkan gangguan sistem motorik dan pergerakan tubuh.

Beberapa akibat gangguan syaraf yang biasa ditemukan pula dalam bentuk yang lain, misalnya:
  1. Ketidakmampuan berkomunikasi (Asperger syndrome),
  2. trauma atau kerusakan batang otak (traumatic brain injury),
  3. ketidakmapuan berbicara (communication disorder, speech and language disorders),
  4. keterbelakangan mental (Down syndrome),
  5. epilepsi (epilepsy),
  6. autism,
  7. gangguan kejiwaan (psychiatric disorders),
  8. penyakit disorientasi (Alzheimer),
  9. kelainan otak kronis yang mengganggu pergerakan (Parkinson),
  10. Kelumpuhan (Paralyses) dan kerusakan atau kematian sebagian otak (partial brain degenerative disorder)  

Sebab-sebab Gangguan Syaraf (otak)

Sangat banyak penyakit neurodegenerative yang melibatkan protein otak dan ketidaknormalan. Beberapa penyakit neurodegenerative ini disebabkan oleh akumulasi protein abnormal.
Jika ilmuwan mampu memodifikasi sel sehingga mampu menghasilkan protein yang optimal dan tidak berlebihan, maka penyakit degeneratif tersebut akan dapat diobati bahkan dicegah.


Bahaya Obat dan Metode Konvensional

Dewasa ini penyakit kelainan sistem syaraf dan otak diatas masih menjadi permasalahan dunia kedokteran, dan sampai saat ini gangguan (kelainan) syaraf masih menjadi penyakit yang sulit disembuhkan. Dewasa ini pengobatannya dilakukan hanya lewat obat-obatan konvensional dan operasi, dengan berbagai efek sampingnya. Sehingga kesembuhan pasien tidak maksimal (meskipun sudah menghabiskan biaya yang besar), karena disertai efek samping yang tidak sedikit pula.
Obat-obatan yang digunakan saat ini cenderung masih menggunakan metode trial and error (coba-coba), dengan tujuan mengetahui efektivitas suatu obat. Contohnya termasuk obat-obatan seperti antibiotik dan obat anti-tumor, yang tampaknya mengurangi kerusakan syaraf (meskipun hasilnya belum diketahui pasti).



Kanker  Otak

Kanker otak adalah penyakit dari otak dimana sel-sel kanker (yang berbahaya) tumbuh dalam jaringan otak. Kanker otak adalah penyakit yang sangat berbahaya hingga berakhir dengan kematian. Selain mematikan, pengobatannya pun  menelan biaya yang sangat besar.
 
Tiap bagian otak bisa terkena tumor/kanker. Walaupun tumor jinak, tapi karena tumbuhnya di otak, bisa menjadi sangat berbahaya. Tumor tersebut dapat mengganggu fungsi dan merusak struktur susunan syaraf pusat, karena terletak di dalam rongga yang terbatas (rongga tengkorak). Seiring dengan berkembangnya tumor tersebut, jaringan otak akan semakin tertekan. Padahal volume rongga tengkorak sangat terbatas dan tidak mungkin bertambah besar. Inilah yang menjadikan sakit kepala / pusing sebagai gejala awal kanker otak.


APA  PENYEBAB KANKER OTAK?

Ada dua faktor  penyebab kanker otak yaitu dari dalam tubuh (intrinsik) dan dari luar tubuh (ekstrinsik).

1. Faktor  pemicu kanker otak dari dalam sbb:

a.      Genetik : keturunan.
Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka sebaiknya berhati-hati untuk tetap menjaga kesehatan.

b.      Riwayat trauma atau benturan :
Benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetaplah waspada, karena perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak.
Hal ini bisa dialami jika seseorang jatuh atau mengalami kecelakaan ringan.

2. Faktor pemicu  kanker otak dari luar seperti:

a.  Pola hidup ( life style) : 
   Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat,  dll

b.  Karsinogenik : 
  Bahan karsinogenik secara umum juga menjadi menyebab kanker otak, seperti minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan (misalnya, bumbu masak instan), dll.

c.  Radiasi : 
  Radiasi bahan – bahan kimia bisa juga memicu tumbuhnya sel kanker. Misalnya CT Scan atau sinar X

d. Obesitas
  Obesitas bisa mengganggu metabolisme tubuh, sehingga nutrisi yang seharusnya bisa sampai ke otak, tidak bisa memenuhi kebutuhan otak seperti yang diinginkan.


APA SAJA TANDA DAN GEJALA KANKER OTAK?

Ciri-ciri awal kanker otak sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Misalnya kepala pusing atau terasa mual. Berikut gejala kanker otak yang patut Anda waspadai:
  1. Sakit kepala disertai mual sampai muntah yang menyemprot.
  2. Daya penglihatan berkurang.
  3. Penurunan kesadaran atau perubahan perilaku.
  4. Gangguan berbicara.
  5. Gangguan pendengaran.
  6. Gangguan berjalan / keseimbangan tubuh.
  7. Gangguan syaraf.
  8. Gangguan gerak melemah atau kejang.
  9. Gejala pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol.


PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA

Untuk mempercepat penyembuhan selama terapi, sebelum suplemen diberikan, bisa dilakukan detoks (pembersihan saluran pencernaan dan usus dari racun dan kolesterol).

Detoks bisa dilakukan dengan Jus Super FIber FIFORLIF.

Untuk gangguan syaraf semacam ini cukup dengan konsumsi Tracemineral CMD + FMB + ECM secara kontinyu, karena suplemen-suplemen tersebut tidak memiliki efek samping, sehingga aman dikonsumsi sampai kapanpun.

Tracemineral CMD  akan bekerja secara simultan (bersinergy)  dengan seluruh fungsi tubuh untuk memperbaiki metabolisme tubuh yang sudah tidak efisien lagi. Sehingga secara perlahan-lahan dan terus menerus kekebalan tubuh akan meningkat seiring dengan bertambah baiknya metabolisme  tubuh. Jadi dengan kata lain, secara tidak langsung  Tracemineral CMD akan memancing sel –sel untuk menghasilkan protein secara optimal, maka tumor/kanker akan dapat dicegah, bahkan dapat diobati.

Feed My Brain (FMB) adalah nutrisi untuk syaraf dan otak, kerusakan system syaraf (sebagai akibat pertumbuhan sel yang abnormal) , akan lebih cepat diperbaiki dengan penambahan nutrisi yang tepat.

E-Charge Multi (ECM) akan memperkuat system immune (kekebalan) dalam tubuh, sehingga tubuh tidak akan mudah terserang penyakit, penyakit yang ada akan cepat hilang (sembuh).

Jus FIFORLIF bisa dipakai sebagai pengganti ECM untuk penderita yang mengalami susah telah karena gangguan syaraf atau karena faktor usia.



Konsultasi dan pemesanan produk klik disini.







Posting Lain Yang Patut Dibaca :












    Jumat, 01 Juni 2012

    Disfungsi Ereksi


    Disfungsi Ereksi (Impotensi)





    Disfungsi Ereksi (DE), sering disebut dengan impotensi, adalah masalah seksual pria dimana penis tidak bisa mencapai kondisi yang cukup untuk melakukan penetrasi. Hal ini disebabkan oleh banyak/berbagai kondisi/ penyakit yang timbuldalam tubuh. Disfungsi Ereksi juga bisa disebabkan oleh penyakit keturunan yang timbul (contohnya, diabetes).  DE sangat berpengaruh sekali pada kualitas hidup seorang pria dengan pasangannya.
    Saat ini DE sudah dialami lebih dari 150 juta pria di seluruh dunia. 6 dari 20 orang pria yang berumur antara 40 -70 tahun pernah mengalami masalah-masalah ereksi, dan  50% diantaranya terjadi di usia 75 tahun. Diperkirakan angka ini akan berkembang menjadi 320 juta pria akan mengalami DE di tahun 2025.


    Sebab-sebab Terjadinya DE

    Sebelumnya, penelitian menemukan  bahwa  90%  masalah – masalah DE disebabkan oleh masalah- masalah psikologis dan hanya 10% yang disebabkan oleh penyakit-penyakit dari luar.
    Saat ini , lebih dari  80%  penderita DE disebabkan oleh berbagai penyakit, misalnya jantung, kerusakan syaraf  (misalnya stroke)  dan  gangguan sistem hormonal. Paling banyak penderita yang mengalami DE disebabkan oleh gabungan antara penyakit yang diderita dan karena faktor psikologis.


    1. DE Karena Faktor Psikologis

    DE jenis ini banyak diserita oleh pria muda dengan usia produktif  yang sering kali mengalami stress di tempat kerja, takut melakukan kesalahan, dan karena banyak ketakutan lain yang dia alami atau pikirkan (stress).
    Ketidaksetiaan terhadap pasangan (menyeleweng/selingkuh) juga bisa menjadi penyebab DE jenis ini.  Untuk mengatasi  DE  jenis ini biasanya orang banyak melakukan  cara-cara yang tidak  seharusnya, biasanya dilakukan dengan cara masturbasi. 


    2. DE Karena Faktor Fisik

    DE jenis ini menyumbang 80% dari total kasus DE yang ada. Hal ini terjadi karena berbagai kebiasaan hidup yang tidak sehat dan berbagai penyakit yang timbul, yang mengakibatkan kerusakan jaringan endothelial, gangguan aliran darah dan syaraf.


    3. Gaya Hidup dan Kebiasaan

    Gaya hidup dengan terlalu sedikit aktifitas juga menjadi penyebab berkembangnya kasus DE. Serta kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok , minuman beralkohol dan obat-obatan akan menjadi pemicu utama berkembangnya DE. 


    4. Faktor Usia

    Paling sedikit 40%  dari pria yang berusia  40 tahun akan mengalami masalah DE lebih sedikit bila dibandingkan dengan pria yang berusia 70 tahun yang memberikan kontribusi lebih besar, yaitu lebih dari 70 % dari pria yang seusianya.  Tetapi faktor usia tidaklah menjadi sebab yang terlalu penting.
      

    5. Atherosclerosis

    Aterosklerosis  adalah sebab yang paling sering timbul karena adanya penyempitan pada pembuluh. Banyak factor yang memicu  terjadinya asteroklerosis diantaranya  : merokok, hipertensi dan diabetes.
    Aterosklerosis adalah gangguan yang paling sering terjadi yang mengakibatkan gangguan pada fungsi-fungsi tubuh. Hal ini pulalah yang menyebabkan timbulnya Penyakit Jantung  Koroner.  Pembuluh arteri pada penis jauh lebih kecil dibanding dengan arteri pada daerah koroner. Jadi, biasanya ketidakteraturan  aliran darah  sering terjadi di sini, pembuluh darah yang lebih kecil.


    6.      Tekanan Darah Tinggi

    Tekanan darah yang tinggi pada arteri merupakan faktor utama pemicu DE. Hasil penelitian menemukan bahwa sebanyak 68% pria yang menderita hipertensi cenderung mengalami disfungsi ereksi. 


    7.      Kolesterol Tinggi

    Tinggi rendahnya  angka kolesterol jahat dalam tubuh berpengaruh juga terhadap resiko DE.


    8.      Diabetes

    35-75%  penderita diabetes mengalami Disfungsi Ereksi dan pria penderita diabetes tiga kali lebih beresiko dibandingkan dengan pria tanpa diabetes.

     
    9.      Kerusakan syaraf

    DE juga bisa disebabkan karena kerusakan syaraf  otak  (trauma, stroke, multiple sclerosis, Parkinson’s, epilepsy, Alzheimer’s). It may be a result of damage to the spinal cord (especially through injuries). It may also be caused by defective peripheral nerves: diabetic neuropathy, iatrogenic nerve damage following surgery (radical prostatectomy).


    10.  Penyakit-penyakit Paru-paru, ginjal dan jantung

    Dari hasil penelitian DE timbul pada :
    30%  penderita penyakit paru-paru atau penyakit saluran pernapasan kronis
    50%  orang yang menderita penyakit gagal ginjal dan jantung dan
    75%  pada penderita ginjal yang telah terpapar alkohol


    11.  Operasi Medik

    Kesalahan kecil operasi bisa menyebabkan kerusakan syaraf dan pembuluh darah yang terhubung dengan penis, sehingga penis mengalami gagal ereksi. 


    12.  Efek samping obat-obatan

    Banyak obat-obatan bisa memicu DE. Misalnya obat untuk hipertensi, (misalnya : beta eta blockers, calcium antagonists, thiazide diuretics), antidepressants and antipsychotics, antiarrhythmics (digoxin, amiodarone), (LH-RH agonists, antiandrogens, estrogens, spironolactone, cimetidine dsb ).


    Cara mudah dan sehat mengatasi hal ini dengan konsumsi Tracemineral CMD dan FIFORLIF.
    Dan agar daya tahan lebih lama dalam berhubungan suami istri bisa gunakan FOREDI